Mujizat itu terjadi karena ada pemicu-nya, tanpa adanya pemicu,  mujizat tidak akan terjadi. Didalam Alkitab diceritakan tentang  mujizat kesembuhan yang dialami oleh seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan (markus 5:25-33).
Tuhan Yesus tidak akan pernah menyembuhkan perempuan yang menderita pendarahan tersebut, jika tidak ada pemicu-nya. sikap hati perempuan pendarahan inilah yang menjadi pemicu mujizat terjadi, Ketika perempuan yang menderita pendarahan itu mendengar berita-berita tentang Tuhan Yesus,maka perempuan tersebut mengambil keputusan untuk maju mendekati Yesus dari belakang dengan  kondisi tubuhnya yang sakit pada saat itu dia terus menerobos kerumunan orang-orang yang mengikuti Tuhan Yesus dan menjamah jumbai jubah-Nya, sebab kata perempuan itu "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh,dan Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya ( markus 5:28-29).
Tuhan tidak akan membuat mujizat  kalau tidak ada pemicu dalam diri kita dan salah satu pemicu-nya adalah sikap hati dan iman yang bertindak.

Mujizat itu bisa kapan saja terjadi, namun sering kali kita tidak siap menerima mujizat dalam hidup kita, sehingga mujizat itu tertunda, Jadi perlu persiapan untuk menerima mujizat.

Syarat persiapan untuk Mujizat:

Menjaga hati  (Ams 4 : 23 )” Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”.
Jika kita benar-benar sudah siap menerima mujizat maka kita perlu menjaga hati, sebab hati kita mudah goyah dan  terpengaruh. Maka kita perlu:
    - Menjaga Hati  Dari Kekecewaan
    -  Menjaga Hati kita agar Tetap Fokus.

Tidak bosan berbuat baik 
( Gal 6 : 9 )” Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah”.
( 2 Tes 3 : 13 )” Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik”.

Berjaga – jaga
( Markus 13 : 33 ) "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba”.
    - Sarananya dengan Penyembahan (membangun keintiman ).


Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

Hot Line