Pengakuan yang salah adalah pengakuan yang berbunyi kekalahan, kegagalan dan kehebatan kuasa iblis.

Seringkali saya mendengar orang-orang percaya terlalu membesar-besarkan atau fokus pembicaraannya berpusat di peperangan yang setan bawa dalam kehidupan mereka, bagaimana iblis mencoba menghalangi mereka untuk menerima mujizat, bagaimana iblis berhasil membelenggu mereka dan membuat mereka tetap sakit. Pengakuan ini adalah pengakuan kekalahan dari anak-anak Tuhan yang sudah ditebus oleh darah Yesus dan dimeteraikan Roh Kudus menjadi anak-anak Allah. Yohanes 1:12 berkata …"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya Kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; ayat 13nya berkata : orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."…


Yesus mendeklarasikan sendiri bahwa sebagai anak-anak Allah kita mempunyai kuasa yang sama seperti Yesus, kita seharusnya mampu mengatasi sendiri dengan mengundang Allah dalam menghadapi segala masalah, penyakit dan serangan iblis. Kita sudah ditetapkan untuk menjadi lebih dari pemenang, jadi pembicaraan kita seharusnya berpusat pada kemenangan yang Tuhan jaminkan pada kita bukan pada hebatnya kuasa setan.

Ingat Yesus sudah memberikan kuasa-Nya pada setiap orang-orang percaya:
Lukas 10:19 …"Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu."…

Efesus 6:10-11…"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;…

Ini semua diberikan dengan cuma-cuma kepada mereka yang memintanya
Lukas 11:13 …"Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."…

Kisah Para Rasul 1:8 …"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."…

Kisah Para Rasul 1:4-5 "…menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
5) Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. …"



2 Tawarikh 16:9 …"Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. "…

Daniel 11:32 "… tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak."

Dia juga telah memberikan pada kita pedang firman-Nya
Efesus 6:17 "…dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,…

Ibrani 4:12 ..."Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."

Efesus 6:16 "… dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,…


Firman Allah baru berfungsi sebagai pedang jika diperkatakan dari mulut seorang yang hatinya percaya akan firman Allah yang diucapkan itu yaitu firman yang keluar dari hati yang penuh iman dan mulut yang penuh iman. Iman anda baru bekerja jika anda lepaskan, jangan dimiliki saja tetapi harus dilepaskan, anda melepaskan iman anda waktu anda perkatakan di mulut anda dengan hati percaya dan tidak bimbang bahwa apa yang dikatakan anda pasti terjadi dan hal itu akan terjadi. 

Markus 11:23…"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya."…
  

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Roma 10:17
Jadi, karena ini adalah kebenaran, firman itu harus diucapkan agar dapat didengar. Saudara tidak dapat mendengar apa-apa tanpa diperkatakan. 

dalam Ibrani 11:1 Menyatakan


1. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan
2. Iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak bisa kita lihat. 


Selama ini kita berpendapat bahwa kita pakai iman untuk hal-hal yang dapat dilihat. Tetapi ini seratus persen bertolak belakang dengan alkitab.


Iman itu adalah bukti dari apa yang tidak bisa kita lihat dengan panca indera jasmani kita! Jadi ini menegur kita untuk tidak mengandalkan apa kata panca indera kita!
Pengakuan mulut kita selama ini berdasarkan apa yang kita dapat lihat dan sembilan puluh persen apa yang negatif bukan yang sesuai janji Allah yang positif. Ini semua karena pikiran kita tidak diprogram sesuai pengetahuan firman Allah yang berkata bahwa, "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."…Amsal 18:21
Kita berpikir seperti orang duniawi bukan sebagai ciptaan baru dalam Kristus dan kita berbicara seperti orang duniawi.

Semua jenis perkataan yang negatif adalah pengakuan yang salah! Ini memegahkan musuh kita iblis. Kebanyakan perkataan orang-orang yang kita dengar saat ini membesarkan si iblis. Perkataan semacam ini menghancurkan iman dan membelenggu kita.

Pengakuan dari bibir dan yang bertumbuh dari iman dalam hati kita akan mengalahkan lawan kita secara total dalam setiap peperangan.


Setiap kali kita mengutarakan kecemasan dan ketakutan kita dan kita mengutarakan kelemahan dan penyakit kita, kita sedang dengan blak-blakan mengakui bahwa firman Allah itu tidak benar dan bahwa Allah sudah gagal menggenapi janji-Nya. Dia menyatakan bahwa "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh" dan "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita" Bukannya kita mengakui bahwa Dia telah menanggung penyakit-penyakit kita dan membuangnya, kita membuat pengakuan "aku masih ada sakitnya" Kita memakai kesaksian dari panca indera kita bukannya kesaksian dari firman Allah. Selama kita berpegang teguh pada pengakuan dari sakit penyakit kita dan penderitaan kita, kita akan tetap sakit. Kita bisa cari pendeta terus untuk mendoakan doa-iman untuk kita dan tidak akan ada hasilnya sebab ketidak percayaan kita menghancurkan iman pendeta itu.

Orang percaya yang selalu membuat pengakuan akan dosa-dosanya dan kelemahannya adalah orang yang sedang membangun kelemahan dan kegagalan dan dosa ke dalam hati nuraninya.

Kalau kita jatuh dalam dosa, waktu kita insyaf dan mengakui dosa-dosa kita, Allah itu setia dan adil mengampuni kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1 Yohanes 1:9…"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."…

Setelah kita membuat pengakuan dosa tersebut yang keluar dari hati yang menyesal dan berduka terhadap Tuhan, jangan kita pikirkan, bicarakan atau diskusikan lagi. Hal itu bukan sebuah sejarah, karena sejarah dapat dikenang. Tetapi sewaktu kita mentaati 1 Yohanes 1:9, dosa itu seperti tidak pernah ada atau seperti tidak pernah terjadi. Jangan kita mengingatkan diri kita akan dosa-dosa yang pernah kita lakukan ITU TIDAK ADA LAGI! Kalau saudara mau mengatakan apapun, katakanlah bahwa di dalam Kristus kita sempurna, Kolose 2:10 …"dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa."… Bahwa apa yang Allah katakan mengenai kesalahan-kesalahan kita dan dosa-dosa kita adalah mutlak benar. Kita tidak boleh mengakui dosa-dosa kita kepada orang-orang. Kita dapat mengatakannya waktu kita minta maaf, tetapi sesudah itu yang kita harus kerjakan adalah melupakannya.


Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

Hot Line